
IBM dan Kota Kita bekerja sama dalam program IBM Sustainability Accelerator untuk meningkatkan ketahanan kota menggunakan artificial intelligence (AI). Kolaborasi ini bertujuan untuk membantu kota-kota menghadapi tantangan lingkungan dan sosial, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 11 PBB. Salah satu proyek utama yang akan dikembangkan adalah Samarinda, yang rentan terhadap dampak perubahan iklim.
Kota Kita terpilih sebagai salah satu dari lima organisasi global yang mendapatkan dukungan dari IBM setelah melalui seleksi ketat lebih dari 100 proposal. Setiap organisasi yang terpilih akan mendapatkan bantuan hingga USD3 juta dalam bentuk dana, teknologi, dan dukungan ahli dari IBM. Proyek ini akan memaksimalkan manfaat AI untuk menganalisis berbagai tantangan perkotaan, seperti bencana alam, pertumbuhan penduduk, dan akses air bersih, guna menciptakan solusi yang lebih efektif.
Menurut Rizqa Hidayani, Program Manager for Urban Resilience di Kota Kita, kolaborasi ini akan membantu pemerintah daerah dan masyarakat bekerja sama dalam perencanaan kota yang lebih cerdas. Teknologi AI akan melengkapi strategi pembangunan kota berbasis data yang lebih partisipatif dan berpusat pada kebutuhan warga. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan kota dalam menghadapi tekanan lingkungan.
IBM akan mendukung Kota Kita dalam dua tahap: fase pertama melalui IBM Garage, metode transformasi digital untuk mempercepat pengembangan solusi, dan fase kedua yang berfokus pada implementasi proyek AI di lapangan. IBM juga akan menggandeng para ahli dan mitra, termasuk Ernst & Young (EY), untuk mengadakan pelatihan dan pendampingan bagi organisasi yang terlibat.
Hingga saat ini, IBM Sustainability Accelerator telah membantu lebih dari 65.000 penerima manfaat langsung di berbagai sektor, seperti pertanian berkelanjutan dan energi bersih. Dengan proyek baru ini, IBM dan Kota Kita berharap dapat memberikan dampak positif bagi warga kota, serta menjadikan kota-kota di Indonesia dan dunia lebih tangguh dan berkelanjutan







