
(Source: Freepik)
Meskipun AI telah lama hadir dalam game, mulai dari pola musuh yang sederhana hingga karakter non-pemain (NPC) yang mengisi dunia terbuka dengan interaksi yang lebih kompleks, kemampuan teman main AI yang menemani pemain seringkali masih terbatas. Pemain umumnya hanya bisa memberikan perintah dasar yang kaku, dan teman main AI ini seringkali kurang memiliki pemahaman kontekstual tentang apa yang sebenarnya terjadi di sekitar mereka, membatasi peran dan nilai mereka bagi pemain.
Tahun lalu muncul inovasi baru dalam bentuk teman main AI yang disebut AI companions. Teman main AI jenis ini memiliki kemampuan untuk memahami bahasa lisan, mengenali lingkungan dalam game, dan memberikan umpan balik yang relevan. AI companions bertindak layaknya rekan satu tim yang sesungguhnya. F.A.C.U.L. (FPS AI Companion who Understands Language) adalah AI companion pertama yang diperkenalkan, melakukan debutnya di Arena Breakout dan berhasil menarik perhatian luas para pemain game first person shooter (FPS).
Dalam FPS, rekan satu tim AI dituntut untuk mampu berpikir cepat dan bereaksi spontan, sesuatu yang belum mampu dilakukan oleh AI tradisional yang berbasis skrip statis. Kehadiran AI companion seperti F.A.C.U.L. tidak hanya meningkatkan pengalaman bermain dengan menghadirkan rekan satu tim yang lebih cerdas, tetapi juga membuka pintu bagi jenis gameplay yang sama sekali baru.
Salah satu kemampuan kunci yang membedakannya adalah pengenalan lingkungan yang mendalam. F.A.C.U.L. dapat mengevaluasi situasi, memahami hambatan, mengidentifikasi ancaman, dan melaksanakan taktik yang relevan, bahkan mengenali perbedaan antara objek-objek spesifik seperti berbagai jenis kendaraan atau elemen arsitektur. Dengan kemampuan mengidentifikasi lebih dari 17.000 objek dalam game dan beradaptasi dengan isyarat lingkungan, F.A.C.U.L. mengubah perintah suara kaku menjadi mekanisme gameplay taktis yang mulus dan efektif, secara harfiah mendukung pemain di medan pertempuran.
Inovasi game berikutnya yang sedang ditunggu, pemain akan dapat memberikan perintah suara kepada teman AInya: “ke kiri dan lindungi aku!” Teman main AI tidak hanya mengikuti perintah dan skrip. AI akan mengevaluasi situasi, memahami rintangan, mengidentifikasi ancaman, dan menjalankan taktik berdasarkan kondisi waktu nyata. Ia tahu perbedaan antara truk merah dan sedan biru, atap dan tangga.
Penerapan teman main AI yang adaptif tidak hanya akan berhenti di genre game FPS. Tapi FPS adalah tempat memulai yang tepat karena kebutuhannya akan kecepatan. Untuk tipe game lainnya, seperti fighting game, daripada repot menghafal tombol-tombol yang diperlukan untuk mengeluarkan jurus mematikan, perintah suara akan lebih menyenangkan.









