Microsoft Ungkap Tren Ancaman Siber Terbaru, Ransomware Masih Jadi Ancaman Serius

Microsoft baru-baru ini merilis laporan tahunan Digital Defense Report 2024. Laporan ini memberikan gambaran tentang perkembangan terbaru dalam lanskap ancaman siber global. Salah satu temuan utama laporan ini adalah meningkatnya serangan siber yang semakin berkembang dan terorganisir.

Serangan ransomware, yang melibatkan penyandikan data korban hingga tebusan dibayarkan, masih menjadi ancaman serius. Menariknya, meskipun serangan ransomware yang berhasil mencapai tahap enkripsi berhasil ditekan, namun para pelaku terus berinovasi dengan taktik baru. Serangan human-operated ransomware meningkat 2,75 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Lebih dari 90% serangan ransomware berhasil karena memanfaatkan perangkat tak terkelola dalam jaringan perusahaan. 

Penipuan digital atau fraud juga mengalami peningkatan yang signifikan. Serangan phishing meningkat 58% pada tahun 2023, dengan kerugian finansial diperkirakan mencapai USD 3,5 miliar pada tahun 2024. Pelaku kini memanfaatkan kode QR dalam serangan phishing, dengan tingkat keberhasilan yang tinggi sebelum akhirnya berhasil diblokir oleh teknologi deteksi gambar Microsoft.

Serangan terhadap identitas digital, terutama yang berkaitan dengan password, masih menjadi masalah. Meskipun Microsoft berhasil memblokir jutaan serangan password setiap harinya, namun pelaku kejahatan terus mengembangkan teknik baru seperti AiTM Phishing Attack. Teknik ini memungkinkan pelaku mengakses akun pengguna tanpa perlu memasukkan password atau melewati otentikasi multifaktor. Lebih dari 600 juta serangan terhadap identitas terjadi setiap hari, dengan 99% di antaranya menargetkan password.

Untuk memperkuat postur keamanan siber, Microsoft meluncurkan Secure Future Initiative (SFI) yang bertujuan untuk memajukan perlindungan keamanan siber bagi perusahaan, pelanggan, dan industri. Microsoft telah menunjuk 13 Deputy CISO untuk memimpin SFI di seluruh perusahaan dan meluncurkan Security Skilling Academy untuk melatih semua karyawan tentang keamanan siber. Dengan inisiatif ini, Microsoft berharap dapat menekan angka seangan yang terus terjadi dalam waktu dekat.