Sebuah studi terbaru yang dirilis oleh Cloudflare mengungkap bahwa ancaman siber, terutama yang memanfaatkan AI, semakin menjadi masalah serius bagi bisnis di kawasan Asia Pasifik. Laporan berjudul “Navigating the New Security Landscape: Asia Pacific Cybersecurity Readiness Survey” menyoroti peningkatan kasus pelanggaran data dan kekhawatiran akan eksploitasi AI oleh para pelaku kejahatan siber.
Data survei menunjukkan bahwa 41% perusahaan di Asia Pasifik mengalami setidaknya satu kali pelanggaran data dalam setahun terakhir. Angka ini cukup mengkhawatirkan, mengingat kompleksitas serangan siber yang semakin meningkat. Industri konstruksi dan real estat, perjalanan dan pariwisata, serta layanan keuangan menjadi sektor yang paling sering menjadi target serangan.
AI yang awalnya diharapkan dapat meningkatkan efisiensi bisnis, kini juga menjadi alat yang ampuh di tangan para pelaku kejahatan siber. Sebanyak 87% responden survei mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap potensi AI untuk meningkatkan tingkat keparahan dan kecanggihan serangan siber.
Selain ancaman AI, ransomware juga masih menjadi masalah serius di kawasan ini. Meskipun 70% perusahaan menyatakan tidak akan membayar tebusan, namun faktanya 62% dari mereka yang terkena serangan ransomware akhirnya menyerah dan membayar.
Menghadapi ancaman yang terus berkembang, perusahaan di Asia Pasifik mulai mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan siber mereka. Sebanyak 45% responden berencana untuk merekrut tenaga ahli. Sebanyak 40% responden akan meningkatkan investasi dalam teknologi yang dapat mendeteksi dan merespons serangan siber secara lebih cepat. Kemudian, 40% responden berencana untuk meningkatkan sistem Security Information and Event Management (SIEM) mereka.
Pelanggaran data berbasis AI merupakan tantangan baru yang harus dihadapi oleh bisnis di Asia Pasifik. Untuk melindungi diri dari ancaman ini, perusahaan perlu secara proaktif meningkatkan keamanan siber mereka, berinvestasi dalam teknologi terbaru, dan bekerja sama dengan para ahli keamanan siber.