Pergeseran Konsumen Mulai Andalkan AI Untuk Belanja

Musim liburan mendatang diproyeksikan menjadi periode yang menguntungkan bagi perdagangan global, namun keberhasilan dalam meraih keuntungan tersebut akan sangat bergantung pada adaptasi ritel terhadap teknologi AI. Data dari Salesforce yang mencakup 1,5 miliar data pembeli global memperkirakan penjualan digital pada November dan Desember akan mencapai US$1,25 triliun. Angka ini menunjukkan kenaikan 4% dari tahun sebelumnya. Di Amerika Serikat, penjualan digital diproyeksikan tumbuh 2% dengan total US$288 miliar.

Untuk memanfaatkan potensi pendapatan yang besar ini, ritel harus menyadari adanya perubahan mendasar dalam perilaku belanja konsumen. Salesforce memperkirakan porsi signifikan dari pertumbuhan penjualan liburan ini berasal dari lonjakan lalu lintas yang merujuk dari AI dan agent. Solusi untuk meraih pendapatan ini adalah dengan mengintegrasikan AI Large Language Models (LLMs) dan agent sepanjang perjalanan belanja.

AI dan agent diproyeksikan mendorong 21% dari total pesanan liburan secara global, menyumbang US$263 miliar dalam penjualan. Hal ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya, menyoroti betapa cepatnya konsumen memasukkan asisten AI seperti ChatGPT dan Gemini ke dalam perjalanan belanja mereka.

Lonjakan AI Untuk Pencarian

Fungsi utama yang dibawa oleh AI terletak pada efektivitasnya yang luar biasa sebagai saluran pencarian baru. Lalu lintas dari asisten AI mengalami pertumbuhan volume online sebesar 119% dari tahun sebelumnya di paruh pertama 2025. Tingkat konversi dari saluran ini 700% lebih tinggi daripada lalu lintas media sosial dan 200% lebih tinggi dari sumber lalu lintas lain seperti pencarian tradisional dan direct di paruh pertama tahun ini.

Fungsi lain yang dibawa oleh AI adalah dalam hal kepercayaan dan personalisasi. Data menunjukkan 17% konsumen telah menggunakan asisten AI atau LLM dalam setahun terakhir untuk pencarian produk. Tingkat kepercayaan terhadap rekomendasi AI juga melonjak menjadi 86%, naik dari 46% pada Mei tahun lalu. Di luar penemuan produk, minat konsumen terhadap agen AI yang dapat bertindak atas nama mereka juga naik. Sebanyak 48% pembeli yang sudah menggunakan AI untuk berbelanja bersedia membiarkan agen AI melakukan pembelian untuk mereka.

Peran AI Agent dalam Layanan Pelanggan

AI agent juga membuat layanan pelanggan menjadi lebih baik. Untuk pertama kalinya dalam satu dekade, terjadi penurunan dalam interaksi kasus layanan pelanggan. Hal ini merupakan pertanda jelas bahwa agent dapat menangani banyak pertanyaan rutin dengan lebih cepat, membebaskan agen manusia untuk fokus pada kasus yang lebih rumit. Salesforce memprediksi penggunaan AI dan agent untuk layanan pelanggan akan bertambah 39% selama musim liburan, yang mengarah pada penurunan keseluruhan 2.5% dalam interaksi pelanggan.

Di tengah prospek penjualan digital yang kuat, ritel juga harus memperhatikan tren belanja konsumen lainnya. Konsumen menunjukkan preferensi yang besar terhadap penghematan dan keberlanjutan. Diperkirakan US$64 miliar dari penjualan liburan akan datang dari pasar barang bekas. Selain itu, 77% konsumen dilaporkan akan menunggu hingga Cyber Week untuk melakukan pembelian besar mereka, menunjukkan kehati-hatian dalam pengeluaran.

Meskipun belanja digital sangat penting, toko fisik tetap merupakan saluran penjualan utama. Khususnya generasi termuda, 3 dari 4 pembeli Gen Z berharap berbelanja di toko. Karena untuk setiap US$1 yang dihabiskan Gen Z secara online, mereka diproyeksikan menghabiskan US$3 di toko fisik.