Senjata Teknologi Red Bull Racing Masuki Musim Balapan F1

Di dunia Formula Satu (F1) yang persaingannya sangat ketat, kecepatan dan inovasi teknologi adalah kunci menuju kemenangan. Untuk memulai musim balap 2025, Oracle Red Bull Racing memperluas penggunaan Oracle Cloud dan artificial intelligence (AI). Mengapa teknologi ini menjadi prioritas? Karena kombinasi analisis data real-time, simulasi, dan kecerdasan buatan memungkinkan tim mengambil keputusan lebih cepat dan akurat—baik di lintasan maupun di balik layar. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan performa mobil, tetapi juga mengubah cara tim berinteraksi dengan regulasi, penggemar, hingga infrastruktur IT.

Oracle Cloud Infrastructure (OCI) menjadi tulang punggung strategi balap Oracle Red Bull Racing. Sebelum dan selama balapan, tim menjalankan miliaran simulasi di OCI untuk memprediksi respons mobil terhadap kondisi trek, performa kompetitor, dan perubahan cuaca. Untuk musim 2025, tim akan menggunakan fitur baru OCI Compute A2 dan A4 Flex yang meningkatkan kecepatan simulasi 10% lebih cepat, sehingga memungkinkan lebih banyak skenario diuji setiap minggu. Christian Horner, CEO Oracle Red Bull Racing, mengatakan, “Sejak awal kemitraan kami, Oracle telah memberikan keunggulan teknis yang membantu kami memenangkan perlombaan, kejuaraan, dan penggemar “

Selain simulasi, Oracle Red Bull Racing memanfaatkan Generative AI (GenAI) untuk menghadapi tantangan regulasi. Setelah balapan, tim hanya punya 30 menit untuk mengajukan protes terhadap penalti. Dengan GenAI berbasis RAG dan LLM, tim bisa mencari dari ribuan halaman regulasi historis secara real-time untuk membangun argumen protes dengan cepat. 

Di sisi lain, OCI juga digunakan Red Bull Ford Powertrains untuk mengembangkan mesin hybrid berkelanjutan untuk musim 2026. Simulasi kompleks di OCI membantu tim insinyur mengoptimalkan performa dan keandalan mesin sebelum diproduksi.

Oracle tak hanya fokus pada performa tim, tetapi juga pada pengalaman penggemar. Platform The Paddock—yang didukung Oracle CrowdTwist dan Fusion Cloud CX—telah meraih jutaan anggota di 156 negara. Melalui personalisasi konten dan hadiah eksklusif, Oracle Red Bull Racing memperkuat loyalitas penggemar. 

Di balik layar, tim juga menyederhanakan infrastruktur IT dengan Oracle Virtualization dan Oracle Linux. Standarisasi ini memungkinkan sistem di garasi, pabrik, dan lokasi remot beroperasi dalam lingkungan yang sama, menghemat waktu dan biaya hingga 25%.

Dengan menggabungkan AI, simulasi cloud, dan infrastruktur terinegrasi, Oracle tidak hanya membantu tim Red Bull Racing meraih kemenangan—tetapi juga membangun fondasi untuk dominasi jangka panjang di F1. Teknologi ini membuktikan bahwa inovasi di luar lintasan sama pentingnya dengan kecepatan di atasnya.