Industri digital tengah mengalami pergeseran fundamental yang membuka peluang besar dalam pasar tenaga kerja digital, dengan estimasi mencapai USD6 triliun. Transformasi ini ditandai oleh kehadiran agentic AI, teknologi yang diharapkan mampu menyelesaikan tugas tanpa campur tangan manusia. Pergeseran ini semakin terlihat dari survei yang dilakukan oleh Salesforce, yang mencatat 84% CIO di seluruh dunia meyakini bahwa AI akan sedemikian mengubah dunia, sama halnya yang telah Internet lakukan. AI akan atau bahkan telah mulai berdampak signifikan dalam cara bisnis dan IT berinovasi serta meningkatkan efisiensi operasional.
Keberhasilan penerapan agentic AI bergantung pada adanya platform terpadu yang menyatukan aplikasi, data, model AI, dan agen dalam satu sistem yang harmonis. Platform semacam ini menghilangkan kebutuhan untuk menyatukan bagian-bagian yang terpisah, sehingga mengurangi risiko keamanan dan biaya operasional. Dengan arsitektur data yang terpadu, semua informasi pelanggan dapat diakses secara konsisten, memungkinkan pembuatan profil yang komprehensif dan mendalam untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih cerdas.
Hasil riset menunjukkan bahwa pendekatan platform terpadu dalam penerapan AI memberikan manfaat. Laporan dari Futurum Research mengungkapkan bahwa penggunaan platform digital labor yang terintegrasi dapat menghasilkan ROI lima kali lebih cepat daripada solusi DIY, sekaligus menurunkan biaya sebesar 20%. Selain itu, laporan independen dari Valoir mencatat bahwa agen otonom dapat dikerahkan 16 kali lebih cepat dengan akurasi 75% lebih baik dibandingkan pendekatan tradisional. Angka-angka ini menegaskan keunggulan metode terpadu dalam menghadapi kompleksitas operasional di dunia digital.
Manfaat platform terintegrasi tersebut adalah salah satu dari banyak alasan mengapa begitu banyak perusahaan sekarang sedang dalam proses menerapkan agen yang akan bekerja bersama manusia untuk mendorong keberhasilan pelanggan.