(Source: Outsystem)
Dunia kerja sedang mengalami transformasi fundamental dengan kehadiran agen Kecerdasan Buatan (AI). Bayangkan, Anda terburu-buru di antara rapat, dan agen AI Anda menyadari adanya janji penting yang akan datang. Tanpa Anda minta, ia mengirimkan briefing tentang siapa yang akan Anda temui, menjadwalkan tindak lanjut, dan bahkan menyarankan poin-poin pembicaraan berdasarkan percakapan sebelumnya. Ini bukan lagi fiksi ilmiah, melainkan realitas dari AI agentik, yang secara signifikan mengubah cara kita bekerja dan berinteraksi dengan teknologi.
Apa itu AI Agentik
Banyak yang keliru memahami AI agentik, menganggapnya sama dengan ChatGPT yang punya langkah tambahan. Padahal, AI agentik berbeda fundamental dari AI generatif karena ia tidak menunggu Anda memulai percakapan. Perbedaan utamanya terletak pada otonomi. AI agentik dapat memantau kalender, mengenali pola, dan bertindak atas nama Anda. Ia bisa memeriksa agenda Anda dan secara proaktif mengirimkan informasi yang Anda butuhkan. Tujuan AI agentik adalah melakukan berbagai hal untuk Anda dan mempercepat alur kerja.
Fungsi dan tugas AI Agentik
Agen-agen ini dapat membuat keputusan secara otonom, tetapi Anda memiliki kendali penuh atas tingkat kebebasan mereka. Anda bisa memberikan AI agentik wewenang penuh untuk bertindak, atau menempatkan titik henti (breakpoint) di mana manusia perlu meninjau sebelum tindakan diambil. Tingkat otonomi ini tergantung pada seberapa serius konsekuensinya. Mengotomatiskan pengiriman briefing rapat mungkin baik-baik saja, namun untuk pengiriman email ke pelanggan, Anda mungkin ingin meninjaunya terlebih dahulu. Ini sepenuhnya bergantung pada preferensi Anda dan dampak potensial dari tindakan tersebut.
Kemampuan penalaran pada agen AI, meskipun menggunakan algoritma statistik, telah berkembang pesat. Model-model ini kini dapat menjelaskan dengan tepat mengapa mereka mencapai solusi tertentu, menunjukkan informasi yang diakses, langkah-langkah yang diambil, dan sumber yang digunakan. Kemampuan penalaran ini sudah dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi, terutama dalam pengkodean untuk mempercepat pembangunan aplikasi. Dalam terjemahan, model ini membantu mengonversi dokumen antarbahasa. Sementara dalam pekerjaan hukum, mereka menganalisis dokumen hukum dalam jumlah besar dan meringkasnya menjadi sesuatu yang mudah dicerna dan dipahami.
AI agentik juga mengubah pengalaman pengembang. Sebelumnya, pengembang fokus pada penulisan kode, debugging, dan memastikan fungsi. Kini, peran mereka lebih banyak pada memvalidasi kode yang dihasilkan AI. Bahkan pengembang junior yang menggunakan alat ini dituntut untuk berperilaku layaknya pengembang utama, melakukan tinjauan kode dan mengelola tim bot AI yang bekerja untuk mereka. Pekerjaan manusia tidak akan hilang dalam waktu dekat, sebab masih banyak hal yang perlu dilakukan manusia, seperti menciptakan sesuatu yang benar-benar kreatif dan unik, validasi, memastikan keamanan, dan mencocokkan dengan pedoman perusahaan.
Peran AI Agentik di kehidupan
Kemungkinan AI agentik dalam kehidupan sehari-hari sangat besar. Banyak tugas harian yang memiliki nuansa, dan AI agentik tampaknya mahir menangani ketidakpastian serta komunikasi alami. Aplikasi paling menarik ada di bidang robotika, terutama untuk perawatan dan hidup yang dibantu bagi lansia. Memiliki robot yang ditenagai oleh AI agentik membuka kemungkinan bagi orang-orang yang tidak mandiri karena disabilitas fisik. Agen yang dapat membantu mereka bergerak di sekitar rumah dan mandiri dari pengasuh lain bisa sangat kuat.
Ada beberapa cara untuk mengevaluasi kinerja sistem AI agentik. Yang paling dasar adalah pengujian unit. Anda dapat menguji agen dengan parameter tertentu. Karena ini AI, jawabannya akan bervariasi, tapi Anda bisa memastikan jawabannya tetap dalam pola yang diberikan. Misalnya, jika Anda menggunakan AI untuk menghasilkan kode, Anda bisa mencoba mengkompilasinya untuk melihat apakah berfungsi. Atau, jika Anda ingin menghasilkan email, Anda bisa memastikan email tersebut tidak mengandung nama pesaing.
