
(Source: Meta)
Dalam dunia bisnis yang dinamis saat ini, inovasi adalah kunci utama untuk pertumbuhan dan daya saing. Salah satu pendorong inovasi yang semakin penting adalah adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) di berbagai sektor. Namun, seringkali biaya implementasi dan keterbatasan akses menjadi penghalang, terutama bagi usaha kecil dan menengah. Sebagai solusi atas tantangan ini, munculah pendekatan sumber terbuka (open source) dalam pengembangan dan pemanfaatan model-model AI, yang menawarkan alternatif yang lebih terjangkau dan fleksibel.
Studi terbaru yang bertajuk The Economic and Workforce Impacts of Open Source AI, yang dirilis oleh Linux Foundation (LF) Research dan Meta, menunjukkan peran penting AI sumber terbuka sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi. Studi ini menemukan bahwa mayoritas organisasi yang mengadopsi model AI sumber terbuka melakukannya karena alasan efisiensi biaya. Dua pertiga dari organisasi yang disurvei percaya bahwa AI sumber terbuka lebih murah untuk diterapkan dibandingkan dengan model proprietary, dan hampir separuhnya menyebutkan penghematan biaya sebagai alasan utama pemilihan AI sumber terbuka
Fungsi utama AI sumber terbuka adalah menciptakan efisiensi biaya yang signifikan bagi berbagai jenis bisnis. Model-model seperti Llama, misalnya, dapat diakses dengan biaya rendah, bahkan gratis, sehingga memudahkan pengembang untuk memanfaatkannya dalam mendorong pertumbuhan dan mentransformasi cara berbisnis. Studi tersebut memperkirakan bahwa tanpa adanya perangkat lunak sumber terbuka, perusahaan bisa menghabiskan biaya 3,5 kali lebih besar. Seiring dengan semakin luasnya adopsi AI, model sumber terbuka diprediksi akan menghasilkan penghematan biaya yang lebih besar dibandingkan perangkat lunak sumber terbuka tradisional. Selain itu, AI sumber terbuka juga berpotensi meningkatkan pendapatan perusahaan dengan memangkas biaya unit bisnis hingga lebih dari 50%, misalnya melalui penyederhanaan proses yang sebelumnya kompleks.
“Temuan dalam laporan ini memperjelas AI open source merupakan katalisator pertumbuhan dan peluang ekonomi. Seiring dengan meningkatnya adopsi di berbagai sektor, kami melihat adanya penghematan biaya yang terukur, peningkatan produktivitas, dan meningkatnya permintaan akan keterampilan terkait AI yang dapat meningkatkan upah dan prospek karier. AI open source tidak hanya mengubah cara bisnis beroperasi – tetapi juga mengubah cara orang bekerja,” ujar Hilary Carter, SVP Research di Linux Foundation.
Dalam sektor manufaktur, fleksibilitas model AI sumber terbuka memungkinkan integrasi yang mulus ke dalam alur kerja operasional, yang diprediksi oleh McKinsey & Company dapat meningkatkan industri manufaktur maju senilai USD170-290 miliar melalui otomatisasi tugas pabrik dan manajemen pesanan. Di sektor kesehatan, alat AI sumber terbuka yang gratis dan fleksibel dapat menyelamatkan nyawa dengan membantu diagnosis pasien dan deteksi dini penyakit, dengan potensi keuntungan nilai global diperkirakan mencapai USD150-260 miliar setelah diterapkan secara luas.
Studi ini menunjukkan bahwa model-model AI sumber terbuka, seperti Llama dari Meta, mendorong inovasi, pertumbuhan, dan persaingan dengan menyediakan solusi AI yang kuat dan mudah diakses. Adopsi AI sumber terbuka oleh hampir sembilan dari sepuluh (89%) organisasi yang memanfaatkan AI mengindikasikan bahwa pendekatan ini bukan lagi sekadar alternatif, melainkan telah menjadi standar industri yang semakin dominan.





