
ServiceNow baru-baru ini merilis laporan tentang adopsi AI di sektor publik. Studi berjudul “The State of AI-Powered Transformation in Government” ini dilakukan bersama ThoughtLab dengan mensurvei 1.248 pemimpin dari seluruh dunia dan berbagai jenis lembaga pemerintahan. Laporan ini menyoroti bagaimana organisasi pemerintah di seluruh dunia memanfaatkan AI untuk meningkatkan layanan publik dan kepercayaan warga.
Laporan ini mengidentifikasi kelompok khusus yang disebut “Pacesetters” atau pelopor. Organisasi pemerintah ini berada di garis depan adopsi AI dan teknologi digital lainnya. Sebanyak 61% Pacesetters berhasil mendapatkan return on investment (ROI) 1,5 kali lebih cepat dibandingkan organisasi lain. Di sisi lain, 41% Pacesetters melaporkan peningkatan kecepatan dalam penyediaan layanan publik, dengan 45% peningkatan kepuasan warga atas layanan yang diberikan.
AI digunakan untuk mempersonalisasi komunikasi dan keterlibatan dengan warga negara. Penggunaan aplikasi seluler (64%), sistem manajemen kinerja (43%), dan perangkat yang mendukung AI (38%) telah meningkatkan produktivitas pegawai pemerintah untuk mendapatkan keterlibatan warga.
Penggunaan teknologi seperti aplikasi seluler dan respons otomatis terhadap pertanyaan warga telah membantu membangun kepercayaan antara pemerintah dan masyarakat. Sebanyak 47% Pacesetters melaporkan peningkatan keberhasilan layanan mandiri.
Laporan dari ServiceNow memberikan gambaran bagaimana AI dapat mentransformasi sektor publik. Dengan memanfaatkan AI secara efektif, pemerintah dapat meningkatkan meningkatkan layanan publik, dan membangun kepercayaan masyarakat.
“Laporan ini menegaskan bahwa pemerintah telah menuai manfaat AI melalui percepatan penyampaian layanan, pengalaman warga negara, dan produktivitas karyawan,” kata Jonathan Alboum, Federal CTO, ServiceNow.
				
															
                        
                        
                        
                        









