Pasar PC di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan pada kuartal kedua tahun 2024. Menurut data terbaru dari International Data Corporation (IDC), pengiriman gabungan desktop, notebook, dan workstation mencapai 953.000 unit, meningkat 17,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan 6,1% secara kuartalan.
Pertumbuhan yang mengesankan ini terutama didorong oleh peningkatan permintaan di segmen konsumen. Pencabutan pembatasan impor notebook yang sebelumnya diberlakukan oleh pemerintah telah memberikan angin segar bagi pasar. Dengan dicabutnya pembatasan ini lebih awal dari yang diperkirakan, para vendor memiliki waktu yang lebih leluasa untuk memenuhi permintaan yang semakin meningkat, terutama menjelang tahun ajaran baru.
“Pembatasan impor yang sempat dikhawatirkan menghambat pertumbuhan pasar PC terbukti tidak berdampak signifikan,” kata Theodorus Adiatma, Senior Market Analyst, IDC Indonesia.
Segmen konsumen mencatatkan pertumbuhan yang sangat tinggi sebesar 28,7% secara tahunan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin sadar akan pentingnya memiliki perangkat komputer untuk berbagai keperluan, mulai dari bekerja dari rumah, belajar daring, hingga hiburan.
Berbeda dengan segmen konsumen, segmen komersial justru mengalami penurunan sebesar 3,6% secara tahunan. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah pengalihan fokus pemerintah pada pelaksanaan pemilihan umum serentak dan perubahan dalam pengelolaan anggaran untuk perangkat TIK di sektor pendidikan.
Dengan pertumbuhan yang positif pada kuartal kedua, prospek pasar PC Indonesia terlihat semakin cerah. Diharapkan pertumbuhan ini akan berlanjut pada kuartal-kuartal berikutnya, seiring dengan semakin meningkatnya penetrasi internet dan digitalisasi di berbagai sektor.