Salesforce membuat langkah signifikan dalam pengembangan kecerdasan buatan dengan memperkenalkan xLAM (Large Action Model), sebuah model agen kecil yang mampu menjalankan tugas-tugas kompleks. Model ini menandai babak baru dalam evolusi AI, di mana sistem tidak hanya bisa memahami dan merespons perintah, tetapi juga secara proaktif mengambil tindakan.
xLAM merupakan model AI yang dirancang untuk melakukan tindakan nyata di dunia. Berbeda dengan model bahasa besar (LLM) yang lebih fokus pada menghasilkan teks, xLAM mampu berinteraksi dengan lingkungannya, mengakses berbagai alat, dan bahkan belajar dari pengalamannya.
Salah satu pencapaian menarik dari Salesforce adalah peluncuran xLAM-1B, yang mereka juluki “Tiny Giant”. Model ini menunjukkan bahwa kinerja tinggi tidak selalu membutuhkan ukuran model yang besar. xLAM-1B membuktikan bahwa bahkan dengan ukuran yang relatif kecil, model AI tetap mampu menjalankan tugas-tugas yang kompleks dengan akurasi yang tinggi.
Meskipun ukurannya kecil, xLAM telah terbukti mampu mengungguli model yang jauh lebih besar dalam berbagai tugas. xLAM dapat bekerja secara mandiri, mengambil keputusan, Model ini mampu belajar dari pengalaman dan data baru, sehingga kinerjanya semakin meningkat seiring waktu.
Potensi xLAM dapat dimanfaatkan dan diterapkan secara otonom dalam berbagai bidang industri. xLAM dapat bertindak sebagai asisten pribadi yang membantu dalam berbagai tugas, mulai dari menjadwalkan rapat hingga mencari informasi. xLAM juga dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan pelanggan, menyelesaikan masalah, dan bahkan memprediksi kebutuhan pelanggan.
Dengan adanya xLAM, kita semakin dekat dengan masa depan di mana AI akan menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Model ini menunjukkan bahwa kita sedang menuju ke era di mana AI tidak hanya pintar, tetapi juga mampu bertindak.