(Source: Freepik)
Generative AI (gen AI) memiliki potensi untuk meningkatkan keterlibatan pelanggan, mengurangi biaya, dan mendorong produktivitas secara signifikan. Namun, banyak perusahaan yang kesulitan untuk melampaui tahap eksperimen awal menuju implementasi yang luas dan terukur. Artikel ini akan membahas enam hambatan umum dalam adopsi AI di perusahaan, seperti yang disorot dalam laporan Harvard Business Review, dan bagaimana Red Hat dapat membantu mengatasinya.
Red Hat bekerja dengan perusahaan untuk memindahkan inisiatif AI dari konsep ke produksi. Mereka berkolaborasi dengan tim internal untuk membangun solusi AI yang tidak hanya canggih secara teknologi, tetapi juga selaras dengan bagaimana bisnis beroperasi. Pendekatan ini berfokus pada pembangunan fondasi yang kokoh untuk memastikan solusi AI dapat diskalakan dan memberikan nilai bisnis yang nyata.
Enam Hambatan Adopsi AI Di Perusahaan
Strategi dan Nilai Bisnis AI
Banyak perusahaan memulai proyek gen AI tanpa strategi yang jelas, yang membuatnya sulit untuk menunjukkan ROI. Red Hat membantu dengan mengadakan lokakarya penyelarasan strategis untuk mengidentifikasi kasus penggunaan yang bernilai tinggi dan membuat peta jalan. Pendekatan ini memastikan proyek AI selaras dengan tujuan bisnis, dari tahap eksperimen hingga produksi.
Mengatasi Kesenjangan Bakat AI
Kelangkaan bakat AI yang terampil dapat menghambat potensi transformasi AI. Red Hat menawarkan program peningkatan dan pelatihan ulang melalui Red Hat Learning Subscription. Selain itu, mereka menerapkan pendekatan belajar sambil melakukan di mana para ahli AI Red Hat bekerja langsung dengan tim internal. Pendekatan ini membantu perusahaan membangun peta jalan AI dan secara langsung mentransfer keterampilan yang diperlukan.
Infrastruktur AI yang Kuat dan Skalabel
Banyak infrastruktur IT yang ada tidak siap menghadapi tuntutan komputasi AI. Red Hat menyediakan platform hybrid cloud untuk AI yang mencakup lingkungan tercontainerisasi dan dipercepat GPU. Dengan Red Hat AI Inference Server, inferensi model dioptimalkan di seluruh lingkungan hybrid cloud, yang menawarkan fleksibilitas dan efisiensi di mana pun solusi AI diterapkan.
Risiko dan Kepatuhan Regulasi AI
Menjalankan AI menimbulkan isu privasi data dan keamanan siber. Red Hat membantu dengan menyediakan kerangka kerja tata kelola AI yang bertanggung jawab, yang mengintegrasikan fitur seperti deteksi bias algoritma. Pendekatan keamanan mereka yang berlapis, diperkuat oleh alat seperti Red Hat Insights, membantu perusahaan mengidentifikasi dan mengurangi risiko. Strategi hybrid cloud juga memungkinkan kontrol atas kedaulatan data untuk memenuhi peraturan yang berlaku.
Dukungan Eksekutif
Dukungan kuat dari pimpinan adalah faktor kunci untuk mendorong adopsi AI. Red Hat membantu dengan menawarkan edukasi dan briefing yang disesuaikan untuk para eksekutif. Briefing ini bertujuan untuk demistifikasi gen AI dan membantu pimpinan memahami nilai AI dalam hal hasil bisnis yang jelas seperti pertumbuhan pendapatan dan pengurangan biaya, yang menekankan ROI langsung bagi perusahaan.
6. Mengatasi Keengganan Karyawan
Karyawan terkadang enggan mengadopsi teknologi baru. Red Hat membantu dengan strategi adopsi yang inklusif. Mereka melibatkan karyawan sejak dini, mengembangkan solusi yang mengatasi masalah mereka, dan memposisikan AI sebagai alat untuk menambah kemampuan. Pendekatan ini memberdayakan karyawan, membantu mereka melihat AI sebagai cara untuk membebaskan waktu untuk pekerjaan yang lebih kreatif.