Kepuasan Karyawan Terhadap Aplikasi Kerja Menurun, AI Akan Berperan Lebih

Kepuasan karyawan terhadap aplikasi kerja digital terus menurun yang kemudian berdampak langsung pada produktivitas bisnis. Survei Gartner 2024 mengungkapkan bahwa hanya 23% karyawan yang menggunakan aplikasi untuk bekerja, benar-benar puas dengan aplikasi kerja mereka—turun dari 30% pada 2022. Padahal, karyawan yang puas dengan alat kerja digital bisa menghasilakn produkivitas hampir tiga kali lipat. Inilah alasan mengapa Gartner memprediksi bahwa pada 2028, lebih dari 20% aplikasi kerja akan menggunakan algoritma personalisasi berbasis AI untuk menciptakan pengalaman yang adaptif dan meningkatkan efisiensi.

Penerapan algoritma personalisasi berbasis AI di aplikasi kerja memungkinkan sistem untuk memahami gaya kerja, preferensi, dan riwayat interaksi karyawan. Teknologi ini memberikan rekomendasi yang disesuaikan, memprioritaskan tugas, serta mengotomatisasi alur kerja, sehingga karyawan bisa lebih fokus pada pekerjaan utama mereka. Inovasi ini diyakini akan mengubah lanskap produktivitas di tempat kerja, membuat interaksi digital lebih efisien dan relevan.

Untuk mencapai hal tersebut, para pemimpin teknologi disarankan mengambil beberapa langkah strategis. Pertama, terapkan praktik terbaik dalam personalisasi AI yang dapat menganalisis gaya kerja dan memberikan wawasan yang relevan. Kedua, pastikan transparansi dalam cara kerja algoritma dan perlindungan data karyawan. Selanjutnya, fokus pada hasil penting seperti peningkatan penyelesaian masalah pada kontak pertama dan produktivitas yang lebih tinggi, serta tetapkan persyaratan yang jelas saat memilih vendor aplikasi. Terakhir, evaluasi dan adaptasi sistem secara rutin berdasarkan umpan balik karyawan agar solusi yang diterapkan selalu relevan dan efektif.

Algoritma personalisasi AI dinilai mampu menjadi game-changer. Tori Paulman, VP Analyst di Gartner mengatakan, “AI bisa mempelajari pola kerja, preferensi, dan interaksi karyawan untuk memberikan rekomendasi yang dipersonalisasi. Misalnya, mengurutkan prioritas tugas, menyederhanakan informasi yang kompleks, atau mengotomatisasi langkah-langkah repetitif. Ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga membuat pekerjaan lebih mudah.” 

Prediksi Gartner ini menegaskan bahwa masa depan aplikasi kerja bergantung pada kemampuan adaptasi dan personalisasi. Perusahaan yang gagal berinvestasi dalam teknologi ini berisiko kehilangan talenta berbakat dan tertinggal dalam persaingan bisnis.