
(Source: Freepik)
Kemitraan antara IBM dan Inclusive Brains menandai langkah maju yang signifikan dalam pengembangan Brain-Machine Interface (BMI) yang lebih canggih dan personal. Kolaborasi ini bertujuan untuk mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin kuantum dengan neuroteknologi, dengan fokus utama pada peningkatan pemahaman dan kinerja BMI untuk memberikan dampak sosial yang positif, terutama bagi individu dengan disabilitas.
Tujuan utama studi bersama ini adalah menciptakan solusi inovatif yang dapat memberdayakan individu penyandang disabilitas. Teknologi Brain-Machine Interface ini memungkinkan mereka yang kehilangan kemampuan menggunakan tangan atau suara untuk mengoperasikan perangkat terhubung dan lingkungan digital. Dengan demikian, mereka bisa mengendalikan sekitarnya tanpa perlu perintah suara atau interaksi fisik melalui keyboard, layar, atau mouse. Secara spesifik, Inclusive Brains berupaya meningkatkan akses ke pendidikan dan kesempatan kerja bagi kelompok ini. Selain itu, manfaatnya juga diperluas untuk pencegahan masalah kesehatan fisik dan mental pada populasi yang lebih luas, melalui klasifikasi dan pemahaman yang lebih baik tentang pola aktivitas otak.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Inclusive Brains memanfaatkan teknologi dan keahlian AI serta kuantum dari IBM. Sistem AI multimodal yang dikembangkan oleh Inclusive Brains akan diperkaya dengan wawasan dari studi ini. Ini akan memungkinkan adaptasi BMI secara real-time dan personal sesuai kemampuan serta kebutuhan unik setiap pengguna, sehingga memberi mereka otonomi dan kendali yang lebih besar dalam kehidupan pribadi maupun profesional.
“Kami sangat bangga dapat bekerja sama dengan perusahaan rintisan yang inovatif seperti Inclusive Brains dan berkontribusi pada teknologi yang mendukung kemajuan perawatan kesehatan untuk kepentingan masyarakat umum, dengan menyediakan akses ke teknologi AI dan kuantum IBM secara bertanggung jawab,” ujar Béatrice Kosowski, Presiden IBM Perancis.
Penerapan AI adaptif multimodal untuk aksesibilitas dan inklusi dalam studi ini melibatkan beberapa tahap kunci. Model dasar IBM Granite akan digunakan untuk menghasilkan dan meninjau kode. Selanjutnya, model ini akan membuat tolok ukur untuk menguji ratusan ribu kombinasi algoritma pembelajaran mesin. Tujuan dari proses ini adalah membantu mengidentifikasi algoritma paling efisien untuk klasifikasi dan interpretasi aktivitas otak seseorang.
Berikutnya, akan ada pemilihan algoritma yang paling efektif secara otomatis untuk setiap individu, yang kemudian digunakan dalam perintah mental untuk mengoperasikan workstation. Penting untuk dicatat, perintah mental di sini mengacu pada sistem AI multimodal yang dilatih dengan gelombang otak, gerakan dan ekspresi wajah, gerakan mata, serta sinyal fisiologis lainnya untuk mengontrol perangkat terhubung atau lingkungan digital tanpa sentuhan atau bicara. Sistem ini pada dasarnya menafsirkan kombinasi sinyal untuk menyimpulkan niat pengguna dan menerjemahkannya ke dalam tindakan.
Studi bersama ini akan memastikan bahwa seluruh penelitian selaras dengan prinsip-prinsip teknologi yang bertanggung jawab dari Inclusive Brains dan IBM, termasuk pertimbangan etis dan rekomendasi untuk penggunaan neuroteknologi dan data saraf yang bertanggung jawab.





